Ada cukup banyak peluang usaha kecil yang pada tahap awal seratus persen bisa dihandle sendiri. Ketika usaha sudah berkembang dan order makin banyak, barulah diperlukan perekrutan karyawan secara bertahap.
Bisnis kerajinan tangan terbukti mampu bersaing di tengah gencarnya produk yang dibuat dengan mesin. Peluang usaha kecil seperti rajutan tidak semua orang bisa. Jika kita sudah bisa merajut tinggal memilih produk-produk yang ingin dibuat, misalnya pakaian bayi, seperti topi, sepatu dan baju. Atau seperti, aksesoris, bando, gantungan kunci, tempat hp, tempat laptop, baju dewasa, rompi, tas, dan masih banyak lagi pilihan peluang usaha kecil jenis ini.
Tapi jika kita sama sekali belum bisa merajut tapi berniat mencari peluang usaha kecil rajutan, bermacam buku panduan bisa diperoleh di toko buku seperti Luwes, Gramedia, dan toko buku lainnya. Kecepatan dalam menguasai teknik rajutan berbeda-beda pada setiap orang, tapi jika memang berminat kita harus yakin pasti bisa.
Peluang usaha kecil rajutan ini bisa dikatakan tidak memiliki banyak pesaing dekat karena tidak banyak orang yang telaten mengerjakannya. Hal ini bisa dibuktikan dengan tidak banyaknya produk rajutan yang dipasang di supermarket maupun toko pakaian secara umum.
Perlu kita sadari pula bahwa rajutan adalah kerajinan tangan yang tidak dapat dikerjakan secara singkat sehingga harganya pun cukup mahal, maka usahakan target pasar utama adalah mereka dari golongan ekonomi menengah ke atas. Peluang usaha kecil rajutan meski jarang memiliki pesaing dekat, tapi juga memiliki pesaing jauh yakni penjual produk sejenis yang kita produksi seperti kaos, sepatu, aksesoris, pakaian bayi, tas, gantungan kunci, dan barang lain yang dibuat dengan bantuan mesin sehingga lebih cepat dan harga pokok produksi pun menjadi lebih murah dibandingkan produk rajutan.
Sebelum masuk pada analisis kelayakan usaha peluang usaha kecil, perlu kiranya kita memperhitungkan modal yang diperlukan.
Modal bahan memang hanyalah benang dan dua jarum untuk merajut, namun karena peluang usaha kecil ini pengerjaannya memakan banyak waktu, dalam analisis harga pokok produksi disertakan pula biaya tenaga kerja. Berapa harga tiap produk kita yang menentukan tapi juga harus realistis, caranya dengan melakukan riset bermacam harga pada umumnya. Untuk satu set pakaian bayi yang terdiri dari topi, baju dan sepatu ada yang memberandolnya dengan harga 120 hingga 200 ribu rupiah. Tergantung bagaimana kita menjalani peluang usaha kecil ini apakah memakai bahan benang dari kualitas tinggi atau tidak, serta tidak lupa pula tingkat kerapian produk dan kreatifitas menjadi hal yang penting penentu harga jual sebuah produk.
Setelah dilakukan perhitungan harga pokok produksi tiap unit, kita lihat berapa jatuhnya. Setelah itu produk hasil peluang usaha kecil rajutan ini kita bandingkan dengan harga jual produk rajutan sejenis di pasaran, jika kita jual dengan harga yang hampir sama apakah mendapatkan laba sesuai yang diharapkan atau tidak.
Jika tidak, perlu dikoreksi apakah laba yang terlalu kecil terjadi karena kita mengerjakannya terlalu lama karena belum lincah ataukah ada factor lain. Jika setelah sistem kerja dianalisis dan diperbaiki kita mendapatkan hasil atau laba susuai yang diinginkan bisa menjadi indicator usaha kita layak diteruskan. Satu indicator lagi dalan peluang usaha kecil maupun besar adalah “jika jumlah produksi ditingkatkan, apakah harga pokok produksi per unit turun dan dengan harga jual yang sama kita mendapat laba lebih besar?” Jika jawabannya YA, maka bisa dikatakan usaha ini layak untuk dijalankan. Sebab patokan tersebut berlaku bagi peluang usaha kecil, menengah, maupun yang sudah besar. Selamat mencoba.
Catatan :
Harga Pokok Produksi (HPP) dihitung dengan menjumlah biaya produksi (bahan, sewa tempat jika ada, biaya promosi, transportasi dan komunikasi) kemudian membaginya dengan jumlah produksi. Jika bahan dan waktu pengerjaannya yang dibutuhkan berbeda-beda untuk setiap produk, bisa dikira-kira dulu.
Harga Jual adalah harga pokok produksi ditambah laba.
Laba adalah harga jual dikurangi biaya pokok produksi.
Posting Komentar